Pada 5 Juli 2025, sebuah berita mengejutkan dari dunia teknologi menarik perhatian luas. Pengusaha terkenal Elon Musk mengumumkan melalui platform media sosial bahwa ia akan mendirikan partai politik baru bernama "Partai Amerika". Musk menyatakan bahwa tujuan inti partai ini adalah "mengembalikan kebebasan kepada rakyat" dan berencana untuk tampil menonjol dalam pemilihan paruh waktu 2026.
Keputusan ini tampaknya terkait dengan legislasi penting baru-baru ini di politik Amerika. Hanya sehari sebelumnya, pada 4 Juli, sebuah undang-undang yang disebut "besar dan indah" resmi berlaku. Undang-undang ini mencakup pengurangan subsidi energi baru dan penyesuaian tarif pajak, yang mungkin berdampak signifikan pada beberapa perusahaan, termasuk Tesla.
Perlu dicatat bahwa sebelum undang-undang disahkan, Musk secara terbuka menyatakan ketidakpuasannya. Dia mengeluarkan peringatan pada 30 Juni, menyatakan bahwa jika undang-undang itu disetujui, dia akan mempertimbangkan untuk membentuk partai baru. Kemudian, Musk meluncurkan sebuah jajak pendapat online di media sosial, yang menunjukkan bahwa 65,4% dari lebih dari 1,24 juta peserta mendukung gagasannya untuk membentuk partai baru.
Tindakan Musk ini tanpa diragukan lagi telah memasukkan variabel baru ke dalam politik Amerika. Sebagai seorang pengusaha teknologi yang sangat diperhatikan, ambisi politiknya memicu diskusi luas di kalangan publik. Beberapa analisis berpendapat bahwa ini mungkin menandakan tren elit teknologi yang lebih dalam terlibat dalam pengambilan keputusan politik. Namun, apakah transisi dari pemimpin bisnis menjadi pemimpin politik akan berjalan lancar, masih perlu dibuktikan oleh waktu.
Dengan mendekatnya pemilihan menengah 2026, program spesifik "Partai Amerika", cara operasinya, dan pandangan politik Elon Musk sendiri akan menjadi fokus perhatian publik. Apakah kekuatan politik yang baru muncul ini dapat membuka jalan baru dalam pola dua partai di Amerika Serikat juga akan menjadi pertanyaan yang diperhatikan oleh para pengamat politik.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
10
Bagikan
Komentar
0/400
GmGnSleeper
· 07-09 14:06
Lebih baik tidur daripada bangun.
Lihat AsliBalas0
CountdownToBroke
· 07-09 11:20
Cuma tahu cara bermain spekulasi
Lihat AsliBalas0
MondayYoloFridayCry
· 07-08 02:00
Apa trik baru yang dimainkan lagi?
Lihat AsliBalas0
DisillusiionOracle
· 07-07 01:50
Pak Ma ini lagi beraksi lagi
Lihat AsliBalas0
rugdoc.eth
· 07-07 01:50
Kapitalis bermain politik? Sadarlah!
Lihat AsliBalas0
GasFeeLover
· 07-07 01:49
Musk ini tidak bisa bermain lagi, kan?
Lihat AsliBalas0
ConsensusBot
· 07-07 01:49
Sangat lucu, ini sudah mulai bermain politik.
Lihat AsliBalas0
SilentObserver
· 07-07 01:49
Apa manfaat elit teknologi bermain politik?
Lihat AsliBalas0
ChainSpy
· 07-07 01:30
又一个 dunia kripto pro 玩政治
Lihat AsliBalas0
ValidatorViking
· 07-07 01:24
fork konsensus memang... protokol baru elon membutuhkan beberapa pengujian serius sebelum mainnet sejujurnya
Pada 5 Juli 2025, sebuah berita mengejutkan dari dunia teknologi menarik perhatian luas. Pengusaha terkenal Elon Musk mengumumkan melalui platform media sosial bahwa ia akan mendirikan partai politik baru bernama "Partai Amerika". Musk menyatakan bahwa tujuan inti partai ini adalah "mengembalikan kebebasan kepada rakyat" dan berencana untuk tampil menonjol dalam pemilihan paruh waktu 2026.
Keputusan ini tampaknya terkait dengan legislasi penting baru-baru ini di politik Amerika. Hanya sehari sebelumnya, pada 4 Juli, sebuah undang-undang yang disebut "besar dan indah" resmi berlaku. Undang-undang ini mencakup pengurangan subsidi energi baru dan penyesuaian tarif pajak, yang mungkin berdampak signifikan pada beberapa perusahaan, termasuk Tesla.
Perlu dicatat bahwa sebelum undang-undang disahkan, Musk secara terbuka menyatakan ketidakpuasannya. Dia mengeluarkan peringatan pada 30 Juni, menyatakan bahwa jika undang-undang itu disetujui, dia akan mempertimbangkan untuk membentuk partai baru. Kemudian, Musk meluncurkan sebuah jajak pendapat online di media sosial, yang menunjukkan bahwa 65,4% dari lebih dari 1,24 juta peserta mendukung gagasannya untuk membentuk partai baru.
Tindakan Musk ini tanpa diragukan lagi telah memasukkan variabel baru ke dalam politik Amerika. Sebagai seorang pengusaha teknologi yang sangat diperhatikan, ambisi politiknya memicu diskusi luas di kalangan publik. Beberapa analisis berpendapat bahwa ini mungkin menandakan tren elit teknologi yang lebih dalam terlibat dalam pengambilan keputusan politik. Namun, apakah transisi dari pemimpin bisnis menjadi pemimpin politik akan berjalan lancar, masih perlu dibuktikan oleh waktu.
Dengan mendekatnya pemilihan menengah 2026, program spesifik "Partai Amerika", cara operasinya, dan pandangan politik Elon Musk sendiri akan menjadi fokus perhatian publik. Apakah kekuatan politik yang baru muncul ini dapat membuka jalan baru dalam pola dua partai di Amerika Serikat juga akan menjadi pertanyaan yang diperhatikan oleh para pengamat politik.