#TrumpTariffs Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan mulai mengirimkan surat pemberitahuan tarif kepada berbagai negara, beberapa hari sebelum batas waktu bagi mitra dagang untuk mencapai kesepakatan berakhir pada 9 Juli 2025. Tarif-tarif baru ini diperkirakan akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.
Poin-poin Penting Tarif Trump : * Surat Pemberitahuan Tarif: Trump menyatakan akan mengirimkan sekitar 12 hingga 15 surat kepada negara-negara yang belum mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS. * Ancaman Tarif Tambahan untuk Anggota BRICS: Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% bagi negara-negara yang bersekutu dengan kebijakan "anti-Amerika" BRICS. * Batas Waktu Negosiasi: Penangguhan tarif yang diberikan pada 9 April 2025 akan berakhir pada 9 Juli 2025. Setelah tanggal ini, tarif akan kembali ke tingkat tinggi yang ditetapkan pada April jika tidak ada kesepakatan. * Tingkat Tarif: Tarif dasar universal sebesar 10% akan diberlakukan untuk sebagian besar impor. Beberapa negara, termasuk di Uni Eropa, dapat menghadapi tarif yang jauh lebih tinggi. Trump juga mengindikasikan bahwa tarif dapat mencapai 70% untuk beberapa negara. * Negosiasi Berlangsung: AS telah mencapai kesepakatan dengan Inggris dan Vietnam, serta kesepakatan sementara dengan Tiongkok. Namun, negosiasi dengan banyak negara lain, termasuk Jepang dan Uni Eropa, menghadapi tantangan. Dampak Potensial * Para analis memprediksi bahwa dampak tarif ini akan terasa di seluruh ekonomi global pada paruh kedua tahun 2025. * Tarif ini berisiko memicu langkah-langkah pembalasan dari mitra dagang AS, seperti Uni Eropa dan India. * Dapat meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan domestik AS yang bergantung pada barang impor. * Barclays memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melemah, namun AS kemungkinan akan terhindar dari resesi langsung. Mereka juga memproyeksikan inflasi inti AS akan melampaui 3%. Situasi ini terus berkembang, dan banyak negara sedang berupaya mencapai kesepakatan dengan AS sebelum tarif baru berlaku penuh.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#TrumpTariffs Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan mulai mengirimkan surat pemberitahuan tarif kepada berbagai negara, beberapa hari sebelum batas waktu bagi mitra dagang untuk mencapai kesepakatan berakhir pada 9 Juli 2025. Tarif-tarif baru ini diperkirakan akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.
Poin-poin Penting Tarif Trump :
* Surat Pemberitahuan Tarif: Trump menyatakan akan mengirimkan sekitar 12 hingga 15 surat kepada negara-negara yang belum mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS.
* Ancaman Tarif Tambahan untuk Anggota BRICS: Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% bagi negara-negara yang bersekutu dengan kebijakan "anti-Amerika" BRICS.
* Batas Waktu Negosiasi: Penangguhan tarif yang diberikan pada 9 April 2025 akan berakhir pada 9 Juli 2025. Setelah tanggal ini, tarif akan kembali ke tingkat tinggi yang ditetapkan pada April jika tidak ada kesepakatan.
* Tingkat Tarif: Tarif dasar universal sebesar 10% akan diberlakukan untuk sebagian besar impor. Beberapa negara, termasuk di Uni Eropa, dapat menghadapi tarif yang jauh lebih tinggi. Trump juga mengindikasikan bahwa tarif dapat mencapai 70% untuk beberapa negara.
* Negosiasi Berlangsung: AS telah mencapai kesepakatan dengan Inggris dan Vietnam, serta kesepakatan sementara dengan Tiongkok. Namun, negosiasi dengan banyak negara lain, termasuk Jepang dan Uni Eropa, menghadapi tantangan.
Dampak Potensial
* Para analis memprediksi bahwa dampak tarif ini akan terasa di seluruh ekonomi global pada paruh kedua tahun 2025.
* Tarif ini berisiko memicu langkah-langkah pembalasan dari mitra dagang AS, seperti Uni Eropa dan India.
* Dapat meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan domestik AS yang bergantung pada barang impor.
* Barclays memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melemah, namun AS kemungkinan akan terhindar dari resesi langsung. Mereka juga memproyeksikan inflasi inti AS akan melampaui 3%.
Situasi ini terus berkembang, dan banyak negara sedang berupaya mencapai kesepakatan dengan AS sebelum tarif baru berlaku penuh.