Blockchain Summit Membahas Prospek Pengembangan Bitcoin dan Stablecoin
Baru-baru ini, Konferensi Blockchain Asia 2020 (ABS 2020) telah sukses diselenggarakan. Salah satu sorotan dari konferensi adalah momen bersejarah ketika astronot Chris Hadfield menerima koin Bitcoin pertama. Selanjutnya, beberapa ahli industri mendiskusikan secara mendalam motivasi untuk bergabung dengan industri kripto, Bitcoin, dan topik populer lainnya seperti stablecoin. Meskipun para peserta memainkan peran yang berbeda dalam industri, mereka semua berkomitmen untuk membuat teknologi Blockchain yang kompleks menjadi lebih mudah digunakan.
Stablecoin sebagai salah satu topik terpopuler tahun ini, pertumbuhannya yang cepat sangat menarik perhatian. Para ahli menunjukkan bahwa likuiditas, transparansi, dan kemudahan penggunaan adalah faktor kunci untuk perkembangan masa depan stablecoin. Solusi sidechain dari suatu perusahaan telah memperkenalkan stablecoin yang didukung oleh emas ke jaringan Lightning, menawarkan fungsi penerbitan aset, penyelesaian cepat, dan transaksi yang rahasia. Sementara itu, suatu platform perdagangan juga telah meluncurkan kontrak perpetual dan kontrak berjangka terkait stablecoin, lebih lanjut memperluas skenario aplikasinya.
Mengenai stablecoin yang didukung oleh emas, para ahli berpendapat bahwa itu bisa dianggap sebagai "emas digital". Mereka menekankan bahwa aset digital ini tidak bertentangan dengan emas fisik, melainkan dapat coexist dan saling melengkapi. Pandangan ini memberikan pemikiran baru untuk digitalisasi aset tradisional.
Dalam mendiskusikan waktu adopsi massal Bitcoin, para ahli sepakat bahwa keterlibatan dana institusi adalah faktor kunci. Namun, mereka juga menunjukkan bahwa meskipun tanpa aliran dana institusi, perkembangan Bitcoin tidak akan terpengaruh terlalu besar. Mereka memberikan contoh bahwa jika ada 1 juta pengguna baru yang masing-masing membeli 1000 dolar Bitcoin, nilai pasar akan meningkat 1 miliar dolar. Pandangan ini menyoroti pentingnya investor ritel di pasar cryptocurrency.
Secara keseluruhan, konferensi ini tidak hanya menampilkan kemajuan terbaru dalam teknologi Blockchain, tetapi juga menyediakan platform bagi para profesional industri untuk berkomunikasi dan mendiskusikan arah perkembangan di masa depan. Dengan terus matangnya teknologi dan berkembangnya skenario aplikasi, inovasi di bidang Blockchain dan koin kripto akan terus mendorong perkembangan teknologi finansial.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TokenDustCollector
· 17jam yang lalu
Orang ada yang menyebarkan koin, saya hanya menjilat lantai.
Lihat AsliBalas0
DEXRobinHood
· 18jam yang lalu
Sekali lagi, koin yang berteriak stabilitasnya runtuh dengan parah.
KTT Blockchain Asia 2020 berfokus pada prospek perkembangan Bitcoin dan stablecoin
Blockchain Summit Membahas Prospek Pengembangan Bitcoin dan Stablecoin
Baru-baru ini, Konferensi Blockchain Asia 2020 (ABS 2020) telah sukses diselenggarakan. Salah satu sorotan dari konferensi adalah momen bersejarah ketika astronot Chris Hadfield menerima koin Bitcoin pertama. Selanjutnya, beberapa ahli industri mendiskusikan secara mendalam motivasi untuk bergabung dengan industri kripto, Bitcoin, dan topik populer lainnya seperti stablecoin. Meskipun para peserta memainkan peran yang berbeda dalam industri, mereka semua berkomitmen untuk membuat teknologi Blockchain yang kompleks menjadi lebih mudah digunakan.
Stablecoin sebagai salah satu topik terpopuler tahun ini, pertumbuhannya yang cepat sangat menarik perhatian. Para ahli menunjukkan bahwa likuiditas, transparansi, dan kemudahan penggunaan adalah faktor kunci untuk perkembangan masa depan stablecoin. Solusi sidechain dari suatu perusahaan telah memperkenalkan stablecoin yang didukung oleh emas ke jaringan Lightning, menawarkan fungsi penerbitan aset, penyelesaian cepat, dan transaksi yang rahasia. Sementara itu, suatu platform perdagangan juga telah meluncurkan kontrak perpetual dan kontrak berjangka terkait stablecoin, lebih lanjut memperluas skenario aplikasinya.
Mengenai stablecoin yang didukung oleh emas, para ahli berpendapat bahwa itu bisa dianggap sebagai "emas digital". Mereka menekankan bahwa aset digital ini tidak bertentangan dengan emas fisik, melainkan dapat coexist dan saling melengkapi. Pandangan ini memberikan pemikiran baru untuk digitalisasi aset tradisional.
Dalam mendiskusikan waktu adopsi massal Bitcoin, para ahli sepakat bahwa keterlibatan dana institusi adalah faktor kunci. Namun, mereka juga menunjukkan bahwa meskipun tanpa aliran dana institusi, perkembangan Bitcoin tidak akan terpengaruh terlalu besar. Mereka memberikan contoh bahwa jika ada 1 juta pengguna baru yang masing-masing membeli 1000 dolar Bitcoin, nilai pasar akan meningkat 1 miliar dolar. Pandangan ini menyoroti pentingnya investor ritel di pasar cryptocurrency.
Secara keseluruhan, konferensi ini tidak hanya menampilkan kemajuan terbaru dalam teknologi Blockchain, tetapi juga menyediakan platform bagi para profesional industri untuk berkomunikasi dan mendiskusikan arah perkembangan di masa depan. Dengan terus matangnya teknologi dan berkembangnya skenario aplikasi, inovasi di bidang Blockchain dan koin kripto akan terus mendorong perkembangan teknologi finansial.