Tokenisasi aset RWA mempercepat perkembangan, Hong Kong menjadi pelopor kepatuhan

Total nilai aset RWA di seluruh dunia telah melampaui 22 miliar dolar AS. Deloitte memprediksi bahwa ukuran pasar properti yang ditokenisasi akan mencapai 4 triliun dolar AS pada tahun 2035. Hong Kong, dengan keunggulan sistemnya, dengan cepat berkembang menjadi pelopor dalam pengembangan kepatuhan di bidang RWA. Proyek tokenisasi aset stasiun pengisian daya dari Longxin Group dan peluncuran dana tokenisasi kepatuhan pertama di Asia oleh Hua Xia Fund, merupakan contoh sukses yang membuktikan potensi aplikasi cara pembiayaan inovatif ini di bidang aset fisik.

RWA adalah suatu model keuangan inovatif yang berbasis teknologi blockchain, yang memetakan aset fisik atau aset keuangan ke dalam rantai, mengubahnya menjadi Token yang sangat likuid dan dapat dibagi. Dari sudut pandang kepatuhan hukum, proses tokenisasi aset yang diimplementasikan melalui teknologi blockchain dapat disebut sebagai RWA.

Keunggulan RWA terutama terletak pada tiga aspek:

1. Mengaktifkan skenario pembiayaan aset berat yang sulit dijangkau oleh keuangan tradisional. RWA membuka saluran pembiayaan baru untuk aset berat seperti real estat dan hak atas pendapatan infrastruktur, sambil menurunkan ambang investasi.

2. Mengurangi biaya pendanaan, meningkatkan efisiensi pendanaan. Dibandingkan dengan penerbitan sekuritas tradisional, model RWA menghindari proses verifikasi yang panjang dan prosedur penerbitan yang rumit.

3. Struktur perdagangan yang disesuaikan. Perusahaan dapat merancang ketentuan pembagian hasil, mekanisme penebusan, dan lainnya secara fleksibel sesuai kebutuhan.

RWA telah mewujudkan pemisahan yang efektif antara "kredit perusahaan" dan "kredit aset". Meskipun kredit penerbitnya biasa-biasa saja, selama aset dasar berkualitas baik, mereka dapat memperoleh pembiayaan berdasarkan kredit aset. Partisipan di pasar RWA sangat beragam, mulai dari lembaga profesional hingga investor ritel biasa hingga mitra, membentuk ekosistem dan komunitas yang besar dan aktif. Model perkembangan umpan balik positif yang kolaboratif antara on-chain dan off-chain ini adalah keunggulan RWA dibandingkan dengan metode pembiayaan tradisional.

Hong Kong menerapkan "prinsip perspektif" dalam mengatur produk RWA, dengan fokus pada atribut keuangan aset nyata yang sesuai dengan token. Otoritas Sekuritas dan Futures Hong Kong telah menerbitkan beberapa buletin dan dokumen panduan yang berkaitan dengan produk investasi tokenisasi, yang menetapkan standar regulasi spesifik untuk produk RWA.

Perusahaan daratan yang menjalankan proyek RWA di Hong Kong perlu memperhatikan poin kepatuhan berikut:

1. Kepatuhan aset dasar:
   • Kepastian Aset: melakukan due diligence yang mendetail untuk memastikan legalitas kepemilikan.
   • Audit Aset: Mengundang lembaga profesional untuk melakukan penilaian audit terhadap aset.
   • Pemisahan aset: melalui pendirian SPV untuk mencapai pemisahan risiko antara aset dan entitas operasional.

2. Kepatuhan data di blockchain:
   • Mengadopsi model "dua rantai satu jembatan", menghubungkan data di dalam rantai aliansi domestik, dan menerbitkan token di rantai publik luar negeri.
   • Dapat mempertimbangkan untuk memanfaatkan zona percobaan aliran data lintas batas di Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan untuk menyelesaikan pengalihan dan peredaran data.

3. Kepatuhan aliran dana:
   • Merancang kerangka pengumpulan dan perputaran dana luar negeri.
   • Dapat memilih saluran dana seperti QFLP, FDI, QFII, dll.
   • Perhatikan kepatuhan terlebih dahulu, perlu dukungan tim pengacara profesional sepanjang waktu.

RWA memberikan saluran pembiayaan dan cara pengelolaan aset baru bagi perusahaan, tetapi dalam praktiknya masih menghadapi banyak tantangan hukum dan regulasi. Perusahaan harus dengan hati-hati mengevaluasi kelayakan proyek dan mempertimbangkan risiko kepatuhan secara menyeluruh.